Imlek, Substansi dan Keberuntungan

 Saya ini berfoto di Lapak Nanas langganan saya. Letaknya di Surodinawan. Dari perempatan Sooko lampu merah luruuus ke arah Surodinawan...ketemu lampu merah lagi belok kanan....nah, di kiri jalan ini ada langganan saya.

Nanaaaass.....segar sekali. Ini adalah langganan saya. Seminggu mungkin saya sempatkan beli minimal sekali beli di sini.
Saya menulis dengan mengunggah foto nanas ini karena Imlek. Apa Hubungannya?
Ini termasuk buah keberuntungan lho...Baik orang tionghoa maupun orang Jawa, semua menganggap buah ini buah keberuntungan.
Kalau Imlek atau tahun baru dirayakan dengan cara berbeda-beda. Tergantung kearifan lokalnya. Nah, Provinsi Fujian mempunyai tradisi meletakkan dua buah nanas saat Imlek muncul dari Provinsi Fujian, di Tiongkok. Dalam bahasa Hokkien, nanas disebut sebagai 'ong lai'.
Sayasih tidak tahu kapan Buah dari Amerika Selatan ini masuk ke Fujian kok sampai menjadi buah keberuntungan.
Yang jelas kearifan lokal Fujian seperti itu.
nah...sama seperti di Tiongkok...semua tergantung kearifan lokal. Lantas...Budaya TIongkok yang masuk ke Indonesia?
Jelas tidak diserap mentah lah...Kita kan tidak seperti negara lain..yang sulit menerima budaya...akibatnya etnis Jawa sendiri...etnis Tiongkok sendiri etnis India sendiri...yang membuat budaya tidak berkembang dan itu-itu saja.
Kita terbuka...budaya masuk dan berkembang. Membuat semakin kaya.
kalau kebudayaan Tiongkok...ya mirip kebudayaan Arab yang tidak serta merta menganti "Saya menjadi Ana"..... "Kamu menjadi Antum" dan lainnya.
Budaya Tiongkok juga sama. Kisah legendaris "Romantika Tiga Negara" pun banyak digemari dan akhirnya diIndonesiakan.
Guan Yu...tokoh jenderal terkuat ini diIndonesiakan menjadi Kwan Kong.....Sosok Jenius Zhuge Liang diIndonesiakan menjadi Cukat Liang atau Khong Beng....Tokoh disiplin penuh dengan kemenangan Zizu Zilong dijadikan Tio Cu Liong dan lainnya.
Itulah keindahan budaya.
Begitu pula Imlek. Jika Tiongkok sendiri menerima budaya dari luar seperti Nanas...maka sama kan dengan kita. Maka dari itu saya tidak menulis tentang tokoh Tionghoa di Mojokerto...
Saya tidak menulis tentang cerita sekolah Tionghoa Taruna Nusa Harapan yang melegenda di Mojokerto. Taruna Nusa Harapan yang berawal dari Chung Shioh (Pemuda Pemudi Pendidikan Barat/Sekolah Belanda), Hak Sing Hwee (Pemuda Pemudia Pendidikan Tionghoa) dan Shiong Ti Hwee (Pemuda Pemudi Berazas Netral) Pada tahun 1931.
Karena semua itu akan saya ceritakan tapi tidak saat Imlek.
Saya hanya menuliskan Susbtansi atau isi Imlek. Tiongkok dulu mayoritas adalah petani sehingga tahun baru bersamaan dengan perhitungan datangnya musim semi. Musim semi berarti hujan dan mulai bercocok tanam. Hujan berarti keberuntungan.
ya......
Keberuntungan. Itu substansi atau isi dari Imlek.
Keberuntungan? itu kan didapat dari langit....
Tidak serta merta begitu lho. Keberuntungan dapat kita kondisikan. Kita dapat meraih keberuntungan. Dengan kepercayaan....berpikir positif dan bekerja keras.
Budaya bagus kan.......jadi marilah kita menempa diri...berdo'a dan berpokir positif....
Saya jadi ingat syair lagu sountrack film Once Upon a Time in China yang dibintangi Jet Li.....sangat mengena di hati..syair sangat baguuuus.........
O hei o siu man chung long (Menantang sepuluh ribu lapis gelombang)
Yit huet yit sing hung yat gwong (Semangat membara laksana cahaya merah matahari)
Daam si tit da (Keberanian sesolid besi yang tertempa)
Gwat ji jing gong (Karakter sekuat baja tak kenal kompromi)
Hung kam baak chin jeung (pikiran seluas seratus ribu kaki)
Ngaan gwong maan lei cheung (visinya sejauh sepuluh ribu mil)
Sai fen yiu faat ji keung (bertekad bulat eksekusi rencana)
Jo ho hon (jadi pejuang yang baik)
Jo goh ho hon ji (agar menjadi pribadi yang mulia)
Mui tin yiu ji keung (Setiap hari kau harus pompa dirimu)
Yit huet naam yi hon (Semangat pejuang itu)
Bei tai yeung gang gwong (bersinar lebih terang dari matahari)
Yeung hoi tin wai ngoh jeui neng leung (Laut dan langit telah mengerahkan energinya untukku)
Qu kai tian pi di (-kini- biarkan aku berjuang tempuh takdirku)
Wai ngoh leiseung heui cheung (meraih cita-cita)
Hon bik boh go jong (Lihatlah debur ombak biru, tinggi, nan perkasa)
Gei si naam yi dong ji keung (Aku adalah manusia dengan Kekuatan dan Kebulatan tekad)
On bo ding hung dai ga jok dung leung (tegakkan dagu, busungkan dada.. jadilah pilar peradaban)
Jo ho hon! (Jadilah PEJUANG HEBAT!)
Yong wo bai dian re (Ambisiku membakar seratus SEMANGAT)
Yiu chut chin fen gwong (bersinar laksana ribuan bias cahaya)
Jo goh ho hon ji (untuk menjadi pribadi yang mulia)
Yit huet yit cheung yit (Semangat kegigihan dan keberanian)
Bit sing hung yat gwong (bersinar lebih terang dari matahari)....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fotonya Bagus Semua yah si Penulis Mojokerto ini, Tapi Risikonya?

RIYOYO KUPAT MOJOKERTO