Randu di Mojokerto

 Saya ini berfoto di........................................................ Kuburan dekat Telkom Dlanggu.

Duluuuu...lewat sini saat mallam hari....hiiiiiiiiii..ngeri..karena jalan luruuuuuus, berbelok sedikit dan luruuuus lagi. Pada luar dekat pagar kuburan ini banyak Pohon randu yang sebesar Kingkong berjajar. Jadinya semakin serem...
Padahal lho gak ada apa-apa di sana. Belum ada SPBU/Pom Bensin...sekarang?? rameee...sampai pusat jajanan ada di sebelah sini. Randu sudah tidak ada.....
Randu hampir tidak ada di sekitar kita..
bagaimana kisah randu (Ceiba pentandra) di Mojokerto??
Jelas Buanyaaak randu pada masa lalu yang generasi saat ini sangat sulit membayangkan.
Begini Ceritanya.........
Pada jaman dahulu kala..Belanda menguasai Karibia 1632.....karibia?? di mana itu? lihat Google Map saja 😅.
Terus apa hubungannya dengan randu??
Ya nanti ceritanya...kan ada kelanjutannya.😉
Nah...pada 1800 awal kan Belanda menguasai Indonesia....dengan norak dan angkuhnya mereka melanjutkan budaya eropah, menghina cara berpakaian orang lokal, cara bangunan orang lokal....cara hidup orang lokal.
Kemudian......mereka tetap dengan pakaian ala Belanda....bagunan ala belanda dan cara hidup ala Belanda di sini......
bangunan yang rendah...aerasi minim (kan di sana dingin)...pakaian bertumpuk...mandi seminggu sekali.....dan makanan ala mereka.
Hasil akhir = Penyakit...mulai penyakit kulit yang "nggilani" hingga penyakit lainnya.......Sukuuuuur!!!!
Mereka mulai berpikir.
"kenek opo yo (kena apa ya), padahal sudah sip semua lho🤔? Mungkin begitu yang mereka pikirkan.
Masih belum mau juga dengan cara hidup orang kita. Mereka pun tidak belajar di sini..melainkan ke Karibia. Setelah beberapa kaliganti tangan kepemilikan, akhirnya karibia dijajah belanda lagi tahun 1816.
Itulah Belanda mulai belajar tentang iklim tropis. Bagaimana bertahan hidup di tropis. Baju harus menyerap keringat dan sejuk, bangunan harus berjendela besar dan menghadap ke selatan. Mandi sehari minimal 2x.
Oleh-oleh riset di karibia adalah...Cikal Bakal KITLV (institusi Kerajaan Belanda yang memfokuskan pada pengumpulan informasi serta riset lanjutan tentang koloni Belanda) dan ....................................................RANDU.
Tanaman dengan Pohon berkayu ringaaan...jadi cepat tumbuh besar. Berduri...dengan buah yang kulitnya keras, dalamnya berserat dengan biji-biji hitam kecil-kecil. Biji ini dinamakan orang Jawa sebagai "Klentheng"
Fungsi serat did alam buah randu untuk isian kasur, bantal, guling (hanya ada di Indonesia), bahan kain(dipintal menjadi benang), peredam panas dan lainnya)
Kulitnya biasanya dibakar untuk pawon masakan. Bijinya? bisa untuk pakan ternak, pakan ikan....tapi yang paling hebat, duluuu, biji ini disangrai diwajan akhirnya timbul minyak...minyaknya ini salah satu minyak terbaik. Untuk memasak sangatlah sehat.
nah...kalau seratnya..paling sip ya buat kapuk. Kapuk itu semacam busa. Dulu Kasur selalu berisikan kapuk. Ada tukang tersendiri yang berkeliling...dengan bilang
"Kasuuur....Kasuuur...!" teriak tukang reparasi kasur keliling. Biasanya tukang membawa kapuk juga untuk pengisian kasur yang sudah kempes karen usia.
Nah.....setelah awal 1800an ditanam dari biji Randu Karibia tadi, pada awal 1900 .Jawa termasuk Mojokerto banyak terdapat randu. Jadinya Jawa menjadi pemasok terbesar di dunia. Pemasok Kapuk..Hampir 85% kapuk dunia berasal dari Jawa.
Buat apa? ya jelas buat kasur..Dulu sebelum adanya Kapuk, orang eropah mengisi kasurnya dengan bulu angsa....hiii...bau agak amis....dengan randu..kapuk menjadi promadona..empuk dan tidak bau.
Banyak permintaan...Mojokerto pengepulnya adalah orang Tionghoa. Dengan menjadi pebisnis Kapuk untuk diekspor ini, menjadikannya kaya raya. Bisnisnya meraksasa dan diteruskan sang anak dengan Jasa Transportasinya. Inilah Bromo-T penguasa Truk di Mojokerto.
Tapi...
karena randu hanya panen 1x setahun. akhirnya randu banyak dibunuh. Panen hanya sekali setahun. Itu pun permintaan cenderung menurun karena tidak ada riset produk baru. hanya kasur dan peredam...
Orang pun lebih suka membeli Kasur busa dan pegas karena perawatan lebih mudah dan praktis. Randu tersisih dan dijadikan kaju bakar atau kayu untuk membuat cetakan cor beton.
Jika ada Randu legendaris.....randu dengan ukuran tinggi besar karena umurnya,....saya pernah lihat di Sepanjang, Watudakon Pungging....dan kuburan Dlanggu ini. Ukurannya lho buesaaar...
Sekarang....sulit ditemui yang namanya randu. Sejak tahun 2005, randu di kuburan Dlanggu ini pun dihabisi untuk diganti dengan trembesi (juga dari karibia). Sudah tidak serem lagi ya lewat sini.....
Tapi saya yakin, ada masanya untuk kembali ke randu lagi....
kalau dulu saya memakai kulit buah randu untuk saya isi dengan lilin sehingga menjadi cetakan seperti jagung..............
Sekarang saya hanya dapat mengucap RANDU ("Received AND Understood")!!!. Berarti bahwa perintah sudah diterima dengan jelas & dipahami. Biasanya istilah randu dipakai untuk sandi 😅.


717
Orang Dijangkau
72
Interaksi
42
1 Komentar
1 Kali dibagikan
Suka
Komentari
Bagikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fotonya Bagus Semua yah si Penulis Mojokerto ini, Tapi Risikonya?

RIYOYO KUPAT MOJOKERTO