Kuat Karena Tempat (Kisah TInju di Mojokerto)
Saya ini berswafoto di Pacet Mojokerto dengan jalan naik turun. Selfi lah...kan perempuan, harap maklum ya 😊. Padahal yang sedang saya tulis adalah olah raga keras tapi yaaa. kembali lagi namanya perempuan, selfi duluuuuu 😁.
Ayo tinjuuuuu.....
Gimana tinju itu ya.
Tinju bukan beladiri. Tinju itu olah raga saja yang mengetengahkan serang menyerang tapi hanya dengan pukulan kepalan tangan saja. Pukulan siku, Sejak jaman olimpiade kuno sampai sekarang terus mengalami perkembangan melalui tukar pukulan yang sesungguhnya.
Semua dititikberatkan pada pukulan kepalan tangan. Diharapkan ada efek kerusakan pada wajah dan anggota badan lain jika dengan kepalan tangan. Kerusakan yang tampak luar dan tidak berbahaya.
Jika dengan telapak tangan, dilarang karena tidak tampak kerusakan tapi luka di bagian dalam tubuh akan didapat dan itu sangat berbahaya.
Tampaknya mulai dulu tinju sudah ada dan berkembang di Mojokerto bahkan Indonesia. Sebagai pertunjukan juga.
Saya merujuk tulisan dan foto Candi Rimbi dari budayawan Dwi Cahyono yang suka meng"uri-uri" budaya Majapahit, menjelaskan tinju sudah ada di jaman itu. Candi Rimbi itu kan dibangun di Desa Pulosari Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang pada lereng barat Gunung Anjasmoro.
Saya pakai contoh di nJombang ya....bukannya tidak menulis mojokerto tapi memang contoh peninggalan Majapahit ini berada di nJombang.
Naah...pada canti ini diperlihatkan "gaya relief era Majapahit" karena candi Rimbi adalah pendharman yang didedikasikan untuk Ratu Tribhuwana, yakni raja ke-3 di Majapahit (berkuasa tahun 1329-1350 Masehi).
Duluuu.... ada arca Dewi Parwati (istri kedua Dewa Siwa) di sini terus diambil untuk dipajang di Museum Nasional Jakarta. Nah Dewi Parwati ini dipercaya menjadi manusia dengan perwujudan dari ratu Tribhuwana Tunggadewi.
Dalam relief candi ini digambarkan keadaan sosial budaya masyarakat di era keemasan Majapahit pada pemerintahan Ratu Tribuwana. Keadaan sosial itu termasuk kegiatan sehari-hari masyarakat yang mencakup "Olah raga TInju" dalam anggapan "permainan rakyat". Panil relief terkaji di dalam tulisan ini berupa permainan untuk bertanding (game), yang berupa petarungan dua orang laki- aki dengan tangan kosong (tanpa senjata) dengan menggunakan pukulan dan tendangan.
Pertandingan ini menyerupai apa yang dalam istilah asing disebut "kickboxing". Pada berbagai negara di Asia Tenggara, mulai dari Indocina (Kamboja serta Lao), Thailand, Myanmar, Malaysia hingga Indonesia pertan- dingan demikian hidup di lingkungan keraton ataupun luar keraton.
Pakai sarung tinju juga....jadi di seluruh dunia hampir sama ya. Kok bisaaaaaaa....saya heran ini.
Sarung tinju dimaksudkan untuk melindungi tangan. Karena memukul muka kan berarti mengenai tengkorak. Tanpa sarung tinju, kulit muka mudah terkoyak. Yang kena pukul akan cidera...tapi cidera gak akan lama...
masalahnya yang memukul lebih cidera lagi karena tulang tengkorak lebih keras daripada tulang tangan. Cidera tangan akibat memukul wajah ini biasanya lamaaaaaaaa untuk sembuh.
Lha wong bersangkutan dengan tulang, jelas lah....makanya dipakai sarung tinju yang kemungkinan berbahan dasar kulit hewan.
Tinju semakin dikenal saat masa kolonial. Tapi lebih dikenal saat olimpiade edisi ketiga karena tinju mulai dipertandingkan. Hindia Belanda mulai melatih tinju bagi bumiputera. Mojokerto? belum ada.
Sampai era 1970-an. Televisi mulai marak walaupun ada di panggung Kecamatan dan di Kelurahan (Balai Desa----dulu disebut Kelurahan). Mojokerto sebagai penikmati tinju. Saat itu Era Muhammad Ali.
TV sangat ramai...Anak-anak SD sangat suka dan mengira itu orang Indonesia karena nama Muhammad Ali sangat banyak di Indonesia.
Siaran langsung ini dibiayai oleh Nasional Lotere. Semacam bandar taruhan yang legal. Nalo yang setiap rabu malam diundi dan disiarkan di Radio Republik Indonesia dengan pembukaan lagu Walang kekek...Eeeaoeee aaaooeee........membiayai tayangan Muhammad Ali.
Era 80-an mulai dengan Mike Tyson yang populer. Dengan tubuh mungilnya mengalahkan lawan-lawan yang jauh lebih besar. Tyson yang tayang hari Jum'at Malam (weekend) Amerika berarti di Indonesia adalah sabtu pagi......Waaah harus sekolah.
Bolos!!! demi melihat petinju dengan potongan cepak dan garis miring di potongan rambutnya ini menjatuhkan lawan. Jalan-jalan sepiiiiiiiiii..Bahkan guru pun banyak yang membolos. ya asik lah bolos bareng-bareng. Tidak ada iklan yang ada hanya tulisan berjalan "tayangan ini bekerjasama dengan Sumbangan Dana Sosial Berhadiah - SDSB".
Entah apa yang terjadi di Amerika, kok tayangan Jumat malam dijadikan sabtu malam. Jadinya di Indonesia berubah juga menjadi Minggu pagi. Musuh sepadan Mike Tyson mulai banyak dan kelas-kelas lain banyak ditayangkan. Iklan TV menjamur...... bahkan saat tayangan tinju pun ada mobil Jeep lewat dengan tulisan "Pria Punya Selera" atau "Super Boxing" dan lain-lain... 😁
nah...era 90-an ini Tinju mulai populer. Tinju kan ada yang Amatir (olah raga) dengan memakai baju dan helm serta tinju profesional (pertunjukan - profesi/pekerjaannya memang bertinju) dengan memakai celana saja.
Saya hanya mencatat tahun 1991 tinju Profesional diadakan di Gelora Gajah Mada. Entah kelas apa saja yang dipertandingkan. Banyak yang kecewa kok pukulannya nggak sedahsyat di TV saat
Holyfield memukul atau Tyson menyerang dengan suara mengerikan,"Buk...Buk..!"
Yang terdengar hanya suara kecil,"Plak...Plak..Plak!!" 😅 kan petinjunya kecil-kecil nggak sebesar petinju kelas berat.
Terakhir catatan saya adalah 2006, tinju di Mojokerto tapi ini kejuaraan daerah tinju amatir.
Kalau petinju dari mojokerto??
Ini ceritanya.
PACET ADALAH BERLIAN
_________________________
Pacet merupakan kecamatan terluas di Mojokerto. Kalau wilayahnya ada yang istimewa yaitu Desa Claket. Istimewanya adalah 1.585 meter diatas permukaan air laut. Artinya, ini adalah wilayah Mojokerto yang tertinggi.
Karena jaman dulu tidak ada motor dan fasilitas kendaraan lainnya. Anak desa bernama Ahmad Tajid. Khas anak desa sekolah berjalan kaki naik turun gunung, membantu orang tua mencari kayu bakar dan bermain di daerahnya.
Tidak terasa apa-apa karena itu kebiasaan. Padahal hasilnya mengerikan. Oksigen tipis karena ketinggian Claket membuat paru-paru anak ini terbiasa bekerja berat. Akibatnya paru-parunya sangat kuat dengan kemampuan maksimal dalam mengonsumsi oksigen saat tubuhnya sedang beraktivitas yang intens seperti berolah raga.
Kekuatan ini disebut VO2Max. Indahnya masa lalu ya.
Dengan bekal VO2 Max ini Ajib panggilan Ahmad Tajid ini memulai peruntungan di Surabaya dengan bergabung di sasana Sawunggaling. Bekerja sebagai pegawai pabrik operator forklift dan sore hari berlatih tinju. Gajinya dihabiskan untuk membayar iuran sasana.
Melewati pertarungan tinju amatir beberapa kali membuat matang dan akhirnya jerih payahnya terbayar. Diliriklah oleh Aseng seorang promotor tinju Profesional. Lawannya adalah Bisenti Santoso.
Bisanti santoso ini petinju kalahan. Tapi dia terkenal karena habis merobohkan petinju Bongguk Kendi hingga meninggal dunia. Biasa Petinju awal memang harus debut melawan petinju yang mudah.
Tergolong petinju yang lengkap...dapat melakukan gerakan menahan yang disebut Block, menangkis tinju lawan yang disebut parry, Menghindar dari tinju lawan dengan menggerakkan badan disebut Evasion. Evasion yang dilakukan Ajib pun terdiri dari slip, ducking, bobbing, waving dan foot walk.
Naaah...untuk pukulan, andalannya selain Straight (Pukulan Lurus) Ajib juga melakukan "Shovel Hook". Aneh ya.. Shovel berarti Sekop dan Hook berarti pukulan memutar ayunan dari samping.
pukulan ini dilakukan dengan menempelkan tangan di badan secara rapat dan diayunkan bersama badan dari bawah menyamping. Berat badan akan ikut menambahkan beban pukulan......akibatnya.....mengerikan.
hasilnya Ajib menang angka mutlak. Dibuatlah Brand/Merek agar namanya top Ajib Albarado. Cari lawan mudah lagi.....John Karie.
Lho...menang mudah lagi bahkan KO. Dengan kekuatannya..Ajib memukul sekuat tenaga dengan Straight pukulan lurus mengenai dahi lawan.
Ajib yang ajaib....."dharrr!" sarung tinjunya rusak sehingga dahi lawan berlubang... Jatuh dan KO (untungnya lawan dapat diobati). Karena dahi tulang keras dan tangan lebih lunak, Ajib juga kena cedera parah pada tulang tangannya sehingga absen setahun.
Baru di tahun 1994 genap setahun bertanding lagi. Lawannya mulai ganas tapi...Lho..Jatuh lagi KO.
Ya sudah...tinju kan sistem tangga. Kalau menang akan naik peringkat jika menang akhirnya berhak menantang juara. Ini Ajib berhak menantang juara. Daaaan...KO Lagiiiiiii!!!
Hari Sugiarto Aseng memarahi Ajib. "Haduuuh...kan sudah dibilangi..jangan KO lagi.!"
Sering KO memang hebat...itu kalau sudah punya nama dan juara. Kalau belum bahaya......banyak manajer yang tidak mau diajak bertanding walaupun dengan uang banyak..siapa mau petinjunya turun peringkat karena dipukul KO. Jadiiiiii, petinju sang raja KO akan tidak mempunyai lawan dan usia terus menua, tidak akan dapat naik peringkat untuk menantang juara.
Tapi itu tidak berlaku bagi Ajib...ada saja yang membiayai. Seperti Mike Tyson lah, KO berkali-kali gak papa..gak papa....kan dibiayai Don King. Lain dengan David Tua yang raja KO tapi nggak ada yang membiayai.
Singkat Cerita...Ajib Albarado menjadi Orang Indonesia ke-4 yang menjadi juara dunia Tinju!!!!! Mojokerto yeeee...
Karena ada perempuan Jepang Cantik....Ajib menikah dan bermukim di sana. Meneruskan karir sebentar dan pensiun di tahun 2004. Sekarang melatih di sasana tinju Jepang sambil kembali menjadi operator di industri. Operator Forklift...
Jangan dicibir ya....halah sopir forklift... ini Jepang, Bung!. sama dengan eropah. Orang yang berkompeten gajinya selangit. Kompetensi operator Forklift..jelas gajinya besar karena suliiit sekali di sana itu. gaji lainnya seperti Tukang sampah dan pemadam kebakaran...wuaaah gajinya. Jadi Ajib hidup kaya raya lah di sana.
PEMBANTAIAN DI RING KARENA DEMAM BERDARAH
_____________________________________________________
Anak Puri ini bernama Anis Dwi Mulya. Menyukai tinju sejak kecil. Bahkan melewati beberapa tinju amatir di jepang tetapi semuanya menelan kekalahan KO.
Anak muda ini lantas berkuliah di S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga pada salah satu perguruan tinggi ternama Surabaya.
Untuk mengasah praktiknya, dia menjalani program olah raga juga...Tinju....
Bergabung di sasana Amphibi Marinir Sidoarjo. Usia sangat muda, dengan yakin mencoba melompat ke profesional tanpa melewati ranah amatir kembali dengan matang. Langsung menjalani debut di kampusnya. Menang angka Mutlak.
Setelah itu....jarang bertanding. Setahun sekali bahkan dapat dua tahun sekali. Jelas, persiapan sangat kurang. dan selalu menelan kekalahan baik angka maupun KO. Mengubah Nama menjadi Budi Tampela agar menjadi peruntungan baru.
15 Maret 2007 adalah pertarungan terakhirnya. Karena jarang bertanding, saat ada tawaran untuk bertanding...Iya!!. Tes kesehatan dijalani, badan agak nyeri...panas dingin....Semua meragukan kemampuannya karena kondisinya sedang tidak prima.
Anis tetap ingin tampil.
Mudah ditebak. Pembantaian terjadi di atas Ring. Irvan Bone yang menjadi lawannya sempat mendapatkan perlawanan di ronde 1 dan 2. Setelah itu, tidak ada lagi Anis. Ronde ke-6 akhirnya harus dihentikan oleh wasit yang berarti TKO. Anis pingsan dan segera dilarikan ke Rumah Sakit.
Karena pukulan Irvan bone adalah dugaannya. Semua tes dijalani memang ada perdarahan tetapi tidak karena pukulan. Ternyata hal yang mencengangkan. Anis bertarung dalam keadaan menderita demam berdarah. Keadaan menjadi parah karena yang seharusnya beristirahat melah mengeluarkan banyak tenaga.
Dokter kesulitan untuk mengobati akibat kondisi ini. dan akhirnya koma........Selasa 27 Maret 2007 pukul 11 siang, Anis menghembuskan napas yang terakhir kalinya. Petinju yang akan berkembang ini dimakamkan di Sambiroto Puri....
Yah...memang itu dunia tinju....persiapan adalah kunci. Saat ini dunia tinju redup...apapun itu Tinju masih menarik. Merupakan pendulang medali.
Semoga Mojokerto kembali melahirkan Juara Dunia kembali tentunya dengan persiapan dan pembibitan yang lebih baik lagi.
Bagimana menurut Anda, 🥰
#penulis #mojokerto #firi #firitri #humaninterest #perempuan #menulis #penulismojokerto #cerita #ceritamojokerto #penulis_mojokerto #kisah #writing #pernakpernik #pernak_pernik #tinju #boxing


Komentar
Posting Komentar