Teknik Menembak Unik ala Mayor Djarot

Saya tidak berfoto di Markas Batalyon Djarot yang sekarang menjadi Batalyon 503 Raider. Karena hari ini hari jadi Kostrad saya akan menulis cerita tentang cikal bakal Kostrad. Bukan tentang berdirinya Kostrad tetapi tentang Mayor Djarot dari Mojosari lagi.

Kesempatan yang lalu saya menulis tentang kuda putihnya yang dibilang sakti dapat mendeteksi keberadaan Belanda, sekarang saya tentang kehebatan Mayor Djarot.

Semua tahu kepemimpinan Mayor Soebiantoro. Kejeniusan taktiknya, kehandalannya dalam melatih kuda, manajemen militer untuk menjalankan Batalyon dan lainnya. Tapi jarang yang tahu Pak Djarot juga seorang penembak runduk handal.

Perwira menengah yang penjabat pimpinan batalyon adalah jarang memegang senjata apalagi laras panjang, tetapi dalam beberapa kesempatan penunggang kuda putih ini melakukan penembakan jarak jauh yang langsung membunuh Perwira Belanda.

Dalam rerimbunan semak, ex Heiho ini berdiri tidak seperti penembak jitu yang selalu merunduk. Teknik membidiknya unik, tangan kanan memegang picu yang posisinya di belakang kepala.

Popor dijepit pada siku kanan, laras melewati leher belakang kepala dan tangan kiri lurus ke samping kiri menjadi tumpuan laras. Kepala menoleh ke kiri untuk membidik dengan mata kiri.........dan DOR!!!!!!!!!!!!!.... Head shot. Tumbanglah perwira Belanda.

Saya belum pernah tahu teknik ini. Mungkin di militer ada materi pelajaran ini saya tidak tahu. Selain teknik menembak yang unik, kehebatan Pak Djarot ini dilakukan dengan menggunakan senapan biasa, bukan senapan runduk yang khsusu untuk sniper.

Biasanya para penembak runduk Indonesia saat ini menggunakan Arisaka Meiji Type 99 kaliber 7,7 mm atau Mauser Kar. 98 kaliber 7,92 mm hasil rampasan Jepang yang amunisinya semakin langka.

Pak Djarot melakukannya dengan senapan biasa Arisaka Tipe 38 atau Lee Enfield MK I. Senapan biasa yang jadi handal di tangan orang hebat.

Kalau gini, jadi ingin ada novel yang menceritakan Mayor Djarot atau film layar lebar. Saya hanya penulis human interest yang sulit menulis novel. Saya hanya bisa menulis seperti ini. Selamat Ulang Tahun Kostrad, Jaya Selalu Bersama Rakyat. (firitri)
#penulis_mojokerto #firitri #firi #ceritamojokerto #cerita_mojokerto #penulis #mojokerto #jembatanpentingmojokerto #pagi #cerita #humaninterest #kostrad #harikostrad #djarotsoebianto #sniper #rifle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fotonya Bagus Semua yah si Penulis Mojokerto ini, Tapi Risikonya?

RIYOYO KUPAT MOJOKERTO