Ban Merah Berlumuran Darah (Seri Menyambut Hari Pahlawan)
Masih rangkaian hari pahlawan...saya terus menulis walaupun dengan narasi yang melompat-lompat...
M Jasin (Polisi Pertama yang menjadi Pahlawan Nasional tanpa intervensi politik seperti Karel Satsuit Tubun)…M Yasin, Bau Bau 1920…lahir ….
Bergabung dengan kepolisian jepang dan menjadi anggota polisi istimewa (Tokubetsu Keisatsutai)
17 Agustus 1945…..Surabaya…Kantor besar Domei Surabaya menerima morse dan diterjemahkan ke dalam huruf latin…
bra djam 12.00 aug tg.17
domei 007 djakarta – (proklamasi)
kami bangsa indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan indonesia titik hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja titik
djakarta hari toedjoeh belas boelan delapan 2605 titik
atas nama bangsa indonesia soekarno-hatta
rd at 1205
17 Agustus 1945…..Surabaya…Kantor besar Domei Surabaya menerima morse dan diterjemahkan ke dalam huruf latin…
bra djam 12.00 aug tg.17
domei 007 djakarta – (proklamasi)
kami bangsa indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan indonesia titik hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja titik
djakarta hari toedjoeh belas boelan delapan 2605 titik
atas nama bangsa indonesia soekarno-hatta
rd at 1205
Sontak membuat kantor berita riuh…suka cita mewarnai kantor itu dan lanjut dihentikan oleh Ohara Boss Domei Surabaya dan dilaporkan ke Hodokan alias badan sensor yang selalu dilakukan ketat oleh Jepang…. Kesimpulan….dilarang disiarkan…
Tidak kalah akal, Sutomo (Bung Tomo) dan Jacob yang bekerja di Domei memberitahu redaksi Koran “Soeara Asia” yang kantornya bersebelahan….Riuh suasananya dan dihentikan juga oleh badan sensor…….tidak kalah akal, Mohammad Ali dari Soeara Asia menelpon Domei Jakarta dan diterima oleh Ahmad yang mengatakan VALID……Headline yang sudah tersusun menjadi terlambat dan hanya menjadi STOP PRESS kecil……dan…terbit….18 Agustur 1945
19 Agustus 1945
Agen Polisi III, Nainggolan tergopoh-gopoh mendatangi M Jasin, membawa Surat Kabar Soeara Asia. Tak Lama, Sang Merah Putih berkibar menggantikan bendera Jepang di di Coen Boulevard (sekarang Jl. Polisi Istimewa). Pimpinan Polisi Istimewa Jepang marah besar dan menempeleng M Jasin karena M Jasin yang memerintahkan pengibaran sang Merah Putih.
Agen Polisi III, Nainggolan tergopoh-gopoh mendatangi M Jasin, membawa Surat Kabar Soeara Asia. Tak Lama, Sang Merah Putih berkibar menggantikan bendera Jepang di di Coen Boulevard (sekarang Jl. Polisi Istimewa). Pimpinan Polisi Istimewa Jepang marah besar dan menempeleng M Jasin karena M Jasin yang memerintahkan pengibaran sang Merah Putih.
20 Agustus1945 13:00, kader Polisi Indonesia yang ada di markas ini mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh Pembantu Inspektur Kelas I Sutarjo, Komandan Polisi Surip, Komandan Polisi Abidin, Komandan Polisi Musa M Jasin sebagai Inspektur Polisi Kelas I.
Hasil pertemuan tersebut adalah
1. Memutuskan semua jaringan hubungan telepon ke luar
2. Menangkap dan menawan para pimpinan Tokubetsu Keisatsu Tai yang berkebangsaan Jepang
3. Bongkar dan mengambil alih gudang senjata Tokubetsu Keisatsu Tai, yang terletak di belakang markas dan mempersenjatai pasukan pada malam itu juga dengan senjata-senjata berat
4. Mengikrarkan wadah Polisi Republik Indonesia (PRI) dan memproklamasikan berdirinya pada besok pagi pada apel yang dihadiri oleh semua anggota dan kader Kesatuan Polisi Istimewa
5. Menetapkan Inspektur Polisi Muhammad Yasin sebagai pengikrar
6. Menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan kepada masyarakat dan mengobarkan semangat para pemuda untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan.
21 Agustus 1945, semua anggota Kesatuan Polisi Istimewa yang berkebangsaan Indonesia, sekitar 250 orang, mengikuti apel di halaman depan markas Tokubetsu Keisatsu Tai, di mana bendera Merah-Putih masih berkibar sejak kemarin. Setelah seluruh pasukan disiapkan, Mochamad Yasin membacakan teks pernyataan:
1. Memutuskan semua jaringan hubungan telepon ke luar
2. Menangkap dan menawan para pimpinan Tokubetsu Keisatsu Tai yang berkebangsaan Jepang
3. Bongkar dan mengambil alih gudang senjata Tokubetsu Keisatsu Tai, yang terletak di belakang markas dan mempersenjatai pasukan pada malam itu juga dengan senjata-senjata berat
4. Mengikrarkan wadah Polisi Republik Indonesia (PRI) dan memproklamasikan berdirinya pada besok pagi pada apel yang dihadiri oleh semua anggota dan kader Kesatuan Polisi Istimewa
5. Menetapkan Inspektur Polisi Muhammad Yasin sebagai pengikrar
6. Menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan kepada masyarakat dan mengobarkan semangat para pemuda untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan.
21 Agustus 1945, semua anggota Kesatuan Polisi Istimewa yang berkebangsaan Indonesia, sekitar 250 orang, mengikuti apel di halaman depan markas Tokubetsu Keisatsu Tai, di mana bendera Merah-Putih masih berkibar sejak kemarin. Setelah seluruh pasukan disiapkan, Mochamad Yasin membacakan teks pernyataan:
PROKLAMASI
Untuk bersatu dengan rakyat dalam perjuangan mempertahankan Proklamasi 17 Agustus 1945, dengan ini menyatakan Polisi sebagai Polisi Republik Indonesia.
Surabaya, 21 Agustus 1945
Atas Nama Seluruh Warga Polisi
Mochamad Yasin...
Inspektur Polisi TK.1
Untuk bersatu dengan rakyat dalam perjuangan mempertahankan Proklamasi 17 Agustus 1945, dengan ini menyatakan Polisi sebagai Polisi Republik Indonesia.
Surabaya, 21 Agustus 1945
Atas Nama Seluruh Warga Polisi
Mochamad Yasin...
Inspektur Polisi TK.1
Mulai Pukul 8:00 sampai sore hari, Surabaya lumpuh total dengan banyaknya pawai dan yel yel Merdeka.
Selanjutnya…..Polisi Istimewa menyita senjata-senjata Jepang menjadi satu-satunya pasukan bersenjata yang dimiliki Indonesia. Anggota PETA sudah dipulangkan oleh Jepang dan …tanpa senjata… Bung Tomo ke Jakarta untuk melihat situasi, sepulang dari Jakarta para pemuda Surabaya seperti kecewa karena kabar bahwa di Jakarta Sang Merah Putih hanya berkibar beberapa jam saja. Saat itu, Jakarta sudah dikuasai Inggris dan tak satupun rakyat maupun pimpinan yang melawan….
Selanjutnya…..Polisi Istimewa menyita senjata-senjata Jepang menjadi satu-satunya pasukan bersenjata yang dimiliki Indonesia. Anggota PETA sudah dipulangkan oleh Jepang dan …tanpa senjata… Bung Tomo ke Jakarta untuk melihat situasi, sepulang dari Jakarta para pemuda Surabaya seperti kecewa karena kabar bahwa di Jakarta Sang Merah Putih hanya berkibar beberapa jam saja. Saat itu, Jakarta sudah dikuasai Inggris dan tak satupun rakyat maupun pimpinan yang melawan….
19 September 1945….terdengar gerakan Dood Ale Inlanders atau bunuh semua bangsa Indonesia….bendera tri warna berkibar di atas kamar 33 Hotel Yamato….situasi ricuh sudah tidak bias dihindari…disobeklah bendera itu oleh pemuda Surabaya..
21 September 1945 Dengan peristiwa bendera, diadakan rapat yang dihadiri oleh Bung Tomo, Roeslan Abdulgani, Radjamin Nasution dkk….M Jasin mendesak, bahwa senjata sangat penting dan harus didapat. Karena M Jasin yakin, Belanda pasti akan kembali menduduki Indonesia. Maka, M Jasin mencanangkan gerakan kipas hitam….merampas semua kendaraan dan senjata Jepang…Awal Mulanya dilakukan dengan cara merampas senjata dan mobil pasukan Jepang yang berpatroli…Tetapi…..sangat kurang….diserang lah gudang senjata Jepang terbesar se Asia Tenggara di Don Bosco Tidar….
Sebelum berangkat menyerang Don Bosco, M Jasin mengirim morse ke Bung Karno jikalau akan merampas senjata jepang…dan…Bung Karno menolak…lebih baik menunggu datangnya sekutu seperti yang dilakukan Jakarta…M Jasin tidak menuruti perintah Bung Karno dan tetap menuju Don Bosco….adalah drg Moestopo dengan seragam khaki, sepatu lars cowboy, pedang katana, pistol luger yang maju duluan dengan mengangkat dirinya sendiri menjadi Menteri Pertahanan ad interim…Perundingan yang a lot dan lama…akhirnya senjata diserahkan melihat keselamatan tentara jepang lebih penting di mata pemimpinnya.
25 Oktober 1945…Tentara Inggris terkuat sudah datang di Surabaya dan sudah mulai menembaki penduduk. Melanggar perjanjian dengan tidak masuk kota atau tetap di pelabuhan… M Jasin memimpin pengepungan terhadap Inggris….
28 Oktober 1945..tentara Inggris semakin terkepung..pasukan terkuat Inggris yang tidak pernah kalah dalam pertempuran banyak yang berteriak memanggil ibunya, kencing dan berak di celana karena ketakutan….Jenderal D.C. Hawthorn , menggertak Bung Karno dengan mengatakan keadaan yang sebaliknya…jika Surabaya menembaki pasukannya dan keadaan tidak seimbang, Surabaya terancam habis….Bung Karno terpengaruh dan segera ke Surabaya menghentikan pertempuran…..
30 Oktober 1945…Bung karno sudah meninggalkan Surabaya, keadaan tenang dan perundingan masih terus dilakukan…..tapi, ada kesalahpahaman sehingga Brigadir Mallaby terbunuh…Inggris Marah….Menyuruh Surabaya menyerah dan menyerahkan semua senjata-senjata yang sudah direbut dari tentara Jepang dengan batas waktu 9 Nopember 18:00
Bung Karno memerintahkan agar segera menyerah dan tidak meladeni Inggris….M Jasin bersama semua tokoh Surabaya menyatakan tetap tidak akan pernah mau menyerah…tetapi, pertempuran di depan mata membutuhkan biaya….Para pucuk pimpinan Surabaya tahu kalau Jakarta sudah mempunyai uang kas sumbangan dari para saudagar Mesir, Palestina dan Negara timur tengah lainnya tetapi, Bung Karno menolak membantu karena yang menantang Inggris adalah Surabaya dan tanggung jawab ada di Surabaya. Semua pimpinan kecewa…..adalah HR Muhammad yang berinisiatif untuk merampok Bank Belanda di Kembang Jepun….berangkatlah 2 truk polisi Istimewa dengan M Jasin yang selalu mengawal pergerakannya untuk merampok Bank Escompto tersebut….100 Juta Gulden berhasil diambil….35 Juta Gulden diserahkan kepada Bung Karno sebagai sindiran bahwa Surabaya bisa.
9 Nopember 1945….18:00 Jakarta benar-benar lepas tangan dan tidak dapat dihubungi oleh Surabaya…..
10 Nopember 06:00…Inggris memenuhi janjinya untuk meluluhlantakkan Surabaya…..Surabaya dihajar dari laut darat dan udara….M Jasin bersama 3 truk mengadakan serangan ke arah kota…malang….serangan udara menghancurkan 2 truk di belakang…truk 1 di depan lolos dari maut…..dan,,M Jasin berada di truk paling depan….darah mengalir memenuhi bak truk…sampai mengalir ke ban truk……untuk memperingati perjuangan rekan-rekannya, M Jasin meminta pada kepolisian untuk selalu memberikan Cat merah pada velg roda Kendaraan Brigade Mobil..karena Polisi Istimewa adalah cikal Bakal Brimob….
10 Nopember 06:00…Inggris memenuhi janjinya untuk meluluhlantakkan Surabaya…..Surabaya dihajar dari laut darat dan udara….M Jasin bersama 3 truk mengadakan serangan ke arah kota…malang….serangan udara menghancurkan 2 truk di belakang…truk 1 di depan lolos dari maut…..dan,,M Jasin berada di truk paling depan….darah mengalir memenuhi bak truk…sampai mengalir ke ban truk……untuk memperingati perjuangan rekan-rekannya, M Jasin meminta pada kepolisian untuk selalu memberikan Cat merah pada velg roda Kendaraan Brigade Mobil..karena Polisi Istimewa adalah cikal Bakal Brimob….
Seperti biasa..saya pamer foto diri saat belajar data dan cerita M Yasin sebelum menulis dan Foto M Yasin juga(firitri)
#mojokerto #keberterimaan #risiko #peluang #firi #firitri #penulis #mc #humaninterest #blogger #public_speaking #cerita #perempuan #libur #kacamata #menulis #kekuatan #puri #lokal #budaya #cinta #penulismojokerto #penulis_mojokerto #jenderal #pahlawan #haripahlawan #literasi
#mojokerto #keberterimaan #risiko #peluang #firi #firitri #penulis #mc #humaninterest #blogger #public_speaking #cerita #perempuan #libur #kacamata #menulis #kekuatan #puri #lokal #budaya #cinta #penulismojokerto #penulis_mojokerto #jenderal #pahlawan #haripahlawan #literasi


Komentar
Posting Komentar