Ludruk Puri 2
Kembali sesuai janji saya tadi pagi kalau saya akan menulis tentang Ludruk di desa Mlaten Puri Mojokerto.
Dulu Desa ini merupakan tempat ludruk terbaik di Jawa Timur...memangnya ada ludruk di luar Jawa Timur....nggak ada ya. 😆
Karena Desa Mlaten selalu saya lewati saat kerja saya mudah mengaksesnya, apalagi bayan atau Kaur Pemerintahan Desa Mlaten sudah sangat baik dengan saya. Namanya Pak Parlin beserta Ibu sering bercerita tentang Ludruk desa ini. Untuk itu saya ingin langsung ke pelaku secara langsung.
Diajaklah saya oleh Bapak Ibu Parlin ke Abah Mu' adi sang sutradara Ludruk Karya Baru Desa Mlaten ini. Dalam perjalanan saya sudah terbayang tentang tulisan James Peacok yang meneliti Ludruk di tahun 60-an dan Lalu klasifikasi ludruk berdasarkan masa oleh komunitas Ludruk ITB. Aneh ya, ITB malah melakukan penelitian Ludruk. tapi memang demikian...saya juga heran kok 😉.
Saya tidak akan bercerita tentang bagaimana lerok hingga ludruk. Nanti saya malah cerita sejarah, kan saya ini bukan sejarahwan. Saya hanya ingat waktu kecil jika nonton ludruk , saya menunggu sampai malam krn ada ngremo..bedayan.. sama dagelan. Nonton bawa tikar sama bantal jaman jahiliyah. Semoga saja bantal itu tidak terkontaminasi Cimex lectularius ...Apa itu Cimex lectularius? Jika kita nonton malam hari diganggu angkatan udara alias nyamuk, ada juga gangguan angkatan darat di bantal yang namanya Cimex lectularius alias tinggi alias kutu busuk....hiiii...tapi itu kan jaman jahiliyah. Sekarang sudah punah kok 😇.
Kembali ke ludruk yang di Mlaten...lamunan saya tentang penelitian ludruk dan masa kecil saya terhenti saat sampai di rumah Abah Mu'adi. Saya dipersilahkan masuk dengan suguhan jajanan yang dapat membuat saya kenyang. Sambil mulai makan, saya mendengar cerita dari Abah Mu'adi.
Ternyata Abah Mu'adi ini sudah menjadi penulis skenario dan sutradara Ludruk. Menurut penuturannya, dia sudah menggeluti ludruk di Mlaten ini sejak 1971. Ooooo....jadi kalau saya hubungkan dengan klasifikasi masa ludruk berarti setelah 1965 Ludruk yang sudah dibina pemerintah. Soalnya kalau saya tahu, ludruk itu ada beberapa masa.
Masa Lerok Besud (1920-1930) ludruk besutan tersusun dari tandakan (menari bebas), dagelan (lawak), dan besutan. Dalam ludruk ini belum dikenal cerita yang utuh. Yang ada hanya dialog yang dikembangkan secara spontan dan ceritanya kejadian-kejadian yang umum di masyarakat.
Masa Lerok dan Ludruk (1930-1945) masa ini ada yang menyebut lerok dan menyebut ludruk akhirnya masyarakat memilih menyebut ludruk saja. Ludruk pada masa ini berfungsi sebagai hiburan dan alat penerangan kepada rakyat, oleh pemain pemain ludruk digunakan untuk menyampaikan pesan pesan persiapan Kemerdekaan, dengan puncaknya peristiwa akibat kidungan Jula Juli yang menjadi legenda di seluruh grup Ludruk di Indonesia yaitu:
”Bekupon Omahe Doro, Melok Nippon Urip tambah soro" oleh cak Durasim yang membuatnya terbunuh disiksa tentara jepang.
”Bekupon Omahe Doro, Melok Nippon Urip tambah soro" oleh cak Durasim yang membuatnya terbunuh disiksa tentara jepang.
Masa Ludruk Kemerdekaan (1945-1965)
Karena situasi politik belum stabil , ludruk tidak saja dipakai untuk corong propaganda PKI untuk pemberontakan 1948 , tetapi juga digunakan sebagai propaganda pemerintah. Mulai merebut Irian Barat hingga peristiwa 1965 di mana propaganda PKI memang banyak di lakukan melalui ludruk .
Karena situasi politik belum stabil , ludruk tidak saja dipakai untuk corong propaganda PKI untuk pemberontakan 1948 , tetapi juga digunakan sebagai propaganda pemerintah. Mulai merebut Irian Barat hingga peristiwa 1965 di mana propaganda PKI memang banyak di lakukan melalui ludruk .
Masa Setelah 1965
Banyak Ludruk binaan PKI dibubarkan oleh Militer dan Pemerintah.
Banyak Ludruk binaan PKI dibubarkan oleh Militer dan Pemerintah.
Lhaaaa...saya sudah menemukan hubungannya. Berarti yang disebut Abah Mu'adi ini adalah Ludruk setelah 1965 dengan Ludruk dijabarkan Lembaga Utama Dari Rakyat Untuk Kebudayaan yang disingkat LUDRUK.
Ternyata tulisan2 yang dulu saya baca itu ada gunanya juga.
Saya terus mendengarkan penuturan Abah Mu'adi ini dengan antusias. Mulai Nama perkumpulan ludruk Desa Mlaten ini Seminar Muda menjadi bernama Jaya Utama dan hingga saat ini menjadi Karya Muda. Lakon? Ya jelas lakon utama tentang perlawanan terhadap penjajahan seperti Sawunggaling, Sakerah, Sarip Tambak Oso. Tetapi abah Mu'adi mengaku menyimpan 500-an lakon Ludruk.
Lakon seperti legenda berdirinya sebuah kota hingga lakon untuk syi'ar agama. Keberadaan lakon ini terus berkembang karena tuntutan jaman. Abah Mu'adi yang tinggal di Dusun Bedog Desa Mlaten ini menyebutkan bahwa saat ini banyak generasinya yang sudah meninggal dan pensiun tetapi sedikit pelapis dari generasi mudanya. Jadi personil ludruk Desa Mlaten ini 30% berasal dari luar seperti sidoarjo.
Personil yang berjumlah 70 orang ini selalu padat jadwalnya. Abah Mu'adi menyebutkan jika untuk perekonomian, Ludruk ini sangat menjanjikan. Dalam 30 hari, libur hanya 4 hari saja. Lainnya selalu ada saja pesanan manggung. Tapi generasi muda lebih memilih profesi lainnya karena menganggap ludruk ini tidak keren.
Tidak seperti ludruk lainnya yang menggunakan pria atau banci sebagai pemeran wanita, Ludruk desa Mlaten ini menggunakan pemeran wanita untuk memerankan wanita. Untuk pakem masih tetap sama dengan ludruk lain yaitu Ngremo Wanita, Ngremo Laki-laki, Menyanyi, Lawak dan parikan-kidungan, terakhir Drama dengan durasi jam 21:00 hingga jam 02:00.
Ludruk sebagai penanda budaya Arek yang sarat perlawanan dan kesetaraan ini memang berbeda dengan Budaya Bocah yang mengusung ketoprak. Ludruk bertutur kesetaraan tidak ada atasan dan bawahan adanya adalah sistem yang selalu berkaitan sehingga tidak ada bawahan yang duduk di bawah, dengan bahasa halus. Ludruk selalu memakai bahasa jawa timur keseharian.
Dalam berbagai perkembangannya, Ludruk Mlaten bersama perkumpulan ludruk lain di Jawa timur juga pernah diundang ke Kantor Gubernur saat jaman Pakde Karwo menjadi Gubernur Jatim. Ternyata Ada instruksi bahwa kemasan harus diganti. Lakon-lakon tentang perjuangan yang selalu berakhir sedih dengan pahlawan terbunuh seperti Sarip Tambak Oso dan emaknya harus diganti happy ending dengan pejuang tidak boleh mati. Ada-ada saja. Tapi itulah perkembangan Ludruk.
Dengan area operasi manggung di Jawa timur mulai Lamongan hinga Malang, Ludruk Karya Baru Desa Mlaten ini sudah mengantungi jadwal penuh hingga tahun depan. Jadi untuk mendapatkan pertunjukannya di acara kita harus membuat janji 1.5 tahun sebelumnya. ada masa kejayaannya di tahun 80-an banyak tokoh ludruk yang berguru di Mlaten ini. Saya juga belajar banyak dan..Lho, saya diajak ikut manggung. Siapppp...setuju, saya mau ikut manggung asalkan mengangkat lakon tentang kisah cinta ...... Sambil membayangkan kalau saja itu kisah cinta saya hehehe 🥰🥰🥰😍
(firitri)
#mojokerto #keberterimaan #risiko #peluang #firi #firitri #penulis #mc #humaninterest #blogger #public_speaking #cerita #perempuan #libur #kacamata #menulis #kekuatan #puri #lokal #budaya #lupa #cinta #panas #penulismojokerto #penulis_mojokerto #ludruk #kebokicak #legendamojokerto #budayamojokerto #karyabaru
(firitri)
#mojokerto #keberterimaan #risiko #peluang #firi #firitri #penulis #mc #humaninterest #blogger #public_speaking #cerita #perempuan #libur #kacamata #menulis #kekuatan #puri #lokal #budaya #lupa #cinta #panas #penulismojokerto #penulis_mojokerto #ludruk #kebokicak #legendamojokerto #budayamojokerto #karyabaru
Komentar
Posting Komentar