Mengubah Sampah Menjadi Rupiah dengan Cinta
Sampah di daerah kita memang menjadi masalah tersendiri dan sudah menjadi masalah serius. Pengelolaan sampah bukan hanya wilayah pemerintah saja tetapi kewajiban semua elemen masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap lestari tanpa keberadaan sampah.
Tetapi semua kegiatan manusia pasti akan menimbulkan sampah.
lantas apa yang harus kita lakukan? Saya lihat saat saya dalam perjalanan dari Puri ke Mojokerto untuk kerja selalu ada pemandangan sampah di pinggir jalan. Seperti penyakit menular, tumpukan sampah tersebut awal mula sedikit lama kelamaan banyak yang menganggap itu adalah tempat sampah dan akhirnya banyak yang membuang sampah di satu tempat tersebut.
Lalu? apakah kita seperti ini terus? Mojokerto akan menjadi penuh dengan sampah.
Dulu PBB Menetapkan Hari Habitat pada tahun 1985 dan mulai memperingati pertama kali pada tahun 1986. Hari Habitat Sedunia memiliki tujuan untuk merefleksikan keadaan perkotaan dan pemenuhan hak dasar untuk memiliki tempat tinggal yang memadai. Setiap tahun hari habitat mempunyai tema yang berganti sesuai isu terbaru.
Tema hari hari habitat 2019 ini adalah "Teknologi terdepan sebagai alat inovatif untuk mengubah sampah menjadi kekayaan". Isu terbaru saat ini adalah dunia memang sedang dilanda masalah krusial yaitu sampah. Menghancurkan sampah adalah hal mudah dengan membakar menimbun dan lainnya tetapi akan merusak lingkungan karena membakar akan menghabiskan oksigen dan menimbulkan cemaran karbon serta racun lainnya. Menimbun pun juga demikian.
Oleh karena itu PBB membuat tema, sampah harus jadi kekayaan berupa uang. Wah teknologi, seolah akan mahal ya......nggak lah. Jadi seperti apa?
Sampah kering.....anorganik...dapat disikapi dengan Bank Sampah. Wah ini sudah dilakukan dan memang perlu waktu untuk mendidik masyarakat agar mempunyai kesadaran setiap melakukan kegiatan harus mempunyai pemikiran bahwa setiap kegiatan yang dilakukan akan menghasilkan sampah, untuk itu setelah menghasilkan sampah harus disiplin mengumpulkan sampah sesuai dengan jenis yang dimaksudkan bank sampah agar mudah diambil dan dijadikan uang. Mirip rombeng/loak.
Bank sampah sudah banyak salah satunya yang terbesar adalah Wehasta di Trawas, lalu membuat banyak cabang-cabang di desa-desa dan mulai efektif walaupun memang butuh waktu untuk itu.
Sedangkan sampah basah? ini yang sulit. Membuat komposter memasukkan sampah dalam tong dan dibusukkan dengan waktu agak lama. Ini adalah teknologi dan metodologi lama. Jika sampah berproduksi banyak akan membuat komposter yang modelnya seperti tong akan penuh dan sampah sulit terolah. Komposter membutuhkan waktu 49 hari untuk menghancurkan sampah. Komposter juga aerobik yang sifatnya menghabiskan oksigen di sekitar kita. Lalu seperti apa cara yang lebih efektif?
Cacing.....
Saya temui di Kecamatan Puri, budidaya cacing tanah lumbricus. Lagi-lagi Puri ya...kan itu tempat tinggal saya.
Saya temui di Kecamatan Puri, budidaya cacing tanah lumbricus. Lagi-lagi Puri ya...kan itu tempat tinggal saya.
Cacing ini adalah jawaban masa depan membuat sampah menjadi rupiah. Cacing lumbricus rubellus sangat efektif karena cacing ini membutuhkan makanan sama dengan berat tubuhnya selama 2 hari. Jadi jika jumlah cacing 1 kg maka membutuhkan makanan 1kg selama 2 hari itu. Makanan akan dirubah menjadi kompos yang disebut kascing. Kompos ini adalah kompos terbaik.
Saya mendatangi Pak Abraham di Perum Indraprasta Puri yang membudidayakan cacing. Saya dijelaskan gamblang tentang cacing.
Apa makanan cacing lumbricus ini? apa saja yang lunak dan partikelnya kecil sehingga dapat dikasih makan sampah basah organik hasil rumah tangga. Jika cacing 1 kg, maka selama 2 hari sekali makan sampah sampai habis 1kg. Hebatnya lagi, cacing berjenis kelamin ganda sehingga mudah berkembang biak. Cacing 1 kg, untuk bulan berikutnya menjadi 2kg, menjadi 4kg bulan selanjutnya dan begitu seterusnya. Dalam 1 tahun 1kg dapat menjadi 1 ton lebih cacing jika selalu dirawat.
Hasilnya selain pupuk kompos kascing? Ya cacing itu sendiri. Cacing ini mempunyai kandungan protein 76% yang bagus untuk pakan ternak seperti ikan, ayam dll.
Energi sekitar cacing, juga menyehatkan karena lingkungan akan terasa dingin dan lembab.
Dari tadi membahas cacing, apakah tidak membahayakan kesehatan seperti penyakit kecacingan? Jawabnya adalah aman dan sehat.
Ini cacing tanah bukan cacing parasit. Cacing parasit biasanya hidup di daging hewan dan dimakan manusia yang akhirnya menjadi penyakit. Sedangkan cacing lumbricus ini adalah cacing tanah yang sehat. Jika makanannya bukan sampah bisa juga dijadikan bahan farmasi.
Jadi efektif ya, menghancurkan sampah hanya dengan waktu 2 hari dan jadi rupiah mulai komposnya hingga cacingnya.....
Semua tumbuhan sayuran yang ditanam di kompos kascing akan subur buaguuuuus dan itu organik. Semua hewan ternak yang memakan cacing akan buaguuus dan itu organik...jelas sehat untuk kita.
Bagaimana tempat kita? apakah sudah bebas sampah yang menjijikkan? apakah bisa mengubah sampah basah dan sampah kering menjadi rupiah?
Kapan kita mulai seperti Pak Abraham di Kecamatan Puri??. 🥰 Selamat Hari Habitat Dunia.... Jangan malu memulai hal baik dari diri masing masing , mencintai lingkungan seperti halnya kita mencintai mereka yang terkasih 😍 (firitri)
#mojokerto #keberterimaan #risiko #peluang #firi #firitri #penulis #mc #humaninterest #blogger #public_speaking #cerita #perempuan #libur #kacamata #menulis #kekuatan #puri #lokal #budaya #sampah #habitat #inovatif
#mojokerto #keberterimaan #risiko #peluang #firi #firitri #penulis #mc #humaninterest #blogger #public_speaking #cerita #perempuan #libur #kacamata #menulis #kekuatan #puri #lokal #budaya #sampah #habitat #inovatif






Komentar
Posting Komentar