Pak Cip Orang Besar yang Menyatukan Siapa Saja


Hadi Sucipto, Begitu nama panjangnya. Pak Cip adalah panggilan akrabnya. Tokoh legendaris asal Sawahan Gang 1 Mojosari Mojokerto ini adalah orang yang sangat dikenal oleh dunia budaya di Indonesia.
Mojokerto yang mempunyai peninggalan kebesaran Airlangga dan Majapahit seakan tidak dikenal dan tidak dilihat oleh para budayawan di Indonesia. Hingga ada tulisan "Mengapa Affandi tidak pernah singgah di Trowulan". Kita tahu bahwa Affandi adalah pelukis legendaris Indonesia.
Hal serupa terjadi terus-menerus karena Mojokerto dianggap tidak menarik untuk dijadikan tujuan budaya, seni dan pariwisata. Para budayawan hanya lewat saja jika melintas di Mojokerto.
Pak Cip membuat semua itu berubah. Mojokerto yang tidak dikenal oleh kalangan budayawan dan seniman besar menjadi rujukan dan jujugan. Banyak nama besar seperti Putu Sutawijaya, Kris Budiman, Nasiroen, Samuel Indratma yang rutin datang ke Mojokerto.
Para seniman besar dengan karya miliaran rupiah tersebut datang ke Mojokerto semula hanya karena Pak Cip. Lantas mereka menjadi tahu potensi Mojokerto yang akhirnya banyak memasukkan beberapa ikon Mojokerto ke dalam karyanya yang dikoleksi orang top kelas dunia semacam John Woo, Uma Thurman dan masih banyak lagi.
Saya pernah bertemu beberapa kali dengan Pak Cip dan memang kesan menyenangkan, rendah hati, ramah serta familiar kepada siapa saja sangat terasa. Orang sederhana yang sangat hebat
Lagi-lagi karena jasa Pak Cip. Siapa Pak Cip? orang Mojokerto bahkan Mojosari banyak yang tidak mengenal Pak Cip. Pak CIp bukan perupa atau pelukis. Pak Cip adalah Guru seperti model Oemar Bakri. Selama karir menjadi guru dihabiskan Pak Cip sebagai pengajar seni rupa di SMA Gondang Mojokerto. Setiap siswa yang pernah diajak Pak Cip pasti selalu ingat apa yang diajarkannya karena Pak Cip merupakan guru yang menyenangkan dalam mengajar, kan Lilahi ta'ala sebagai guru.
Tidak pernah profesional sebagai seorang perupa karena sibuk sebagai guru, Pak Cip juga melahirkan beberapa karya yang bagus. Warna terakota khas Majapahit menjadi ciri khas lukisannya, beberapa motif batik yang dihasilkan dari riset buah maja dan banyak sket. Master Sket, begitu rekan-rekannya menyebut Pak Cip karena setiap ke mana-mana Pak Cip selalu membawa tinta Bak dan kertas untuk membuat sket on the spot jika dilihat ada obyek menarik.
Kalangan seniman Mojokerto dibuat guyub oleh Pak Cip. Potensi besar Mojokerto dengan Sumber Daya Manusia di seni dan budaya yang tidak pernah dilihat oleh orang Mojokerto sendiri menjadi lebih dikenal. Umumnya mereka memang tidak dikenal di lokal tetapi karya mereka sudah ditunggu oleh kolektor di seluruh dunia, dapat dilihat Samsul di Kebondalem Mojosari, Joni Ramlan dari Seduri Mojosari, Ribut Sumiyono dari Jatisumber Trowulan dan masih banyak lagi. Para seniman ini dibuat guyub oleh Pak Cip karena dengan silaturahim banyak tukar menukar ilmu yang menjadikan para seniman cepat berkembang untuk menghasilkan karya kelas dunia.
SIlaturahmi, itulah kekuatan Pak Cip. Berbagai kalangan dapat disambungkan oleh Pak Cip. Mulai pelukis besar yang sering singgah di Mojokerto membuat wawasan dan khasanah seniman lokal bertambah karena berinteraksi dengan mereka, Budayawan besar hingga pengusaha-pengusaha top yang menjadi kolektor. Pak Cip yang sederhana sering diundang keluarga Sampoerna.
Sayangnya Pak Cip meninggal di Usia 57 tahun awal 2019 ini. Padahal kami di Mojokerto ingin Pak CIp hidup 1000 tahun lagi demi membangun budaya Mojokerto mengenalkan Mojokerto di Seluruh dunia. Menyambungkan Semua aspek budaya di seluruh dunia. Saat ini di Rumah Budaya Selo Adji Trowulan diadakan pameran lukisan bertajuk "Tribute to Pak Cip" selain karya Pak Cip juga dipamerkan karya-karya seniman Mojokerto dan Luar Mojokerto. Bahkan Perupa besar Putu Sutawijaya turut serta dalam pameran lukisan ini dan membuka acara Tribute to Pak CIp ini. Seperti kata Jack Ma, semua akan tergantikan oleh mesin...akuntansi, manajemen, teknik, mekanik...jadi ajari anak kita dengan seni dan budaya untuk dapat hidup karena mesin dan komputer tidak mampu melakukan itu.
Semoga Mojokerto ada Pak Cip-Pak Cip baru untuk lebih memajukan dunia budaya di Mojokerto. Seperti biasa saya pamer beberapa foto saya bersama lukisan di pameran, bersama bu cip dan atmosfer pameran. Disini saya mengerti dan memahami jika seni bisa menyatukan dan melembutkan hati .... (firitri)
#mojokerto #keberterimaan #risiko #peluang #firi #firitri #penulis #mc #humaninterest #blogger #public_speaking #cerita #perempuan #libur #kacamata #menulis #kekuatan #puri #kesenian #lokal #budaya #pakcip #putusutawijaya #lukisan #seniman #trowulan #mojosari #gondang

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fotonya Bagus Semua yah si Penulis Mojokerto ini, Tapi Risikonya?

RIYOYO KUPAT MOJOKERTO